Panduan Pemrograman .NET

A). Development Environment

System Requirements

Untuk memastikan keseragaman lingkungan pengembangan, setiap developer diharuskan menggunakan spesifikasi minimal berikut:

Operating System: Windows 10/11 atau macOS (Apple Silicon/Intel)
.NET SDK: Versi 8.0.x (sesuai dengan LTS)
Database Server: Microsoft SQL Server 2019 (Docker atau local installation)
Cache: Redis (Docker atau local installation)
Message Broker: NATS (Docker atau local installation)
Package Manager: dotnet tool, NuGet, dan npm (untuk frontend jika diperlukan)
Source Control: DOT GitLab Self-hosted (https://gitlab.dot.co.id)

Tools & IDE

Berikut daftar tools yang bisa digunakan oleh setiap developer:

IDE:
- Visual Studio Code (Disarankan)
- Visual Studio 2022 (Alternatif)
- JetBrains Rider (Alternatif)
Database Management:
- DBeaver (Disarankan)
- Azure Data Studio (Alternatif)
Redis Management:
- RedisInsight
NATS Management:
- NATS Nui
- CLI: nats-server, nats
Git Client:
- CLI atau GUI seperti Fork, GitKraken, atau SourceTree
API Testing:
- Apidog
- Postman

Local Development Preparation

Instalasi Framework .NET 8.0
```
dotnet --version
```
Pastikan output menunjukkan versi Pastikan output menunjukkan versi 8.0.x. Jika belum terinstal, download dari Microsoft .NET.

Setup Database (MSSQL 2019) menggunakan Docker

docker run -e 'ACCEPT_EULA=Y' -e 'SA_PASSWORD=YourPassword123!' -p 1433:1433 --name sqlserver -d mcr.microsoft.com/mssql/server:2019-latest

Setup Redis menggunakan Docker

docker run --name redis -p 6379:6379 -d redis

Setup NATS menggunakan Docker

docker run --name nats -p 4222:4222 -d nats

Development Best Practices

Gunakan Docker untuk menjalankan service dependency agar konsisten.
Pastikan semua environment variable didefinisikan dalam appsettings.Development.json.
Pastikan semua service berjalan sebelum memulai development (docker ps).

B). Project Structure & Architecture

Project Structure & Anatomy

Struktur base proyek .NET dirancang untuk memisahkan concern setiap komponen agar mudah dikelola, dikembangkan, dan di-scale. Mengikuti prinsip Clean Architecture, proyek dibagi menjadi beberapa layer dengan tanggung jawab masing-masing.

├── Commands
├── Constants
│   ├── Cache
│   ├── CircuitBreaker
│   ├── Event
│   ├── Logger
│   ├── Permission
│   └── Storage
├── Domain
│   ├── Auth
│   │   ├── Dtos
│   │   ├── Messages
│   │   ├── Repositories
│   │   ├── Services
│   │   ├── Token
│   │   └── Util
│   ├── File
│   │   ├── Dto
│   │   └── Services
│   ├── Logging
│   │   ├── Listeners
│   │   └── Services
│   ├── Notification
│   │   ├── Dtos
│   │   ├── Messages
│   │   ├── Repositories
│   │   └── Services
│   ├── Permission
│   │   ├── Dtos
│   │   ├── Messages
│   │   ├── Repositories
│   │   └── Services
│   ├── Role
│   │   ├── Dtos
│   │   ├── Messages
│   │   ├── Repositories
│   │   └── Services
│   └── User
│       ├── Dtos
│       ├── Messages
│       ├── Repositories
│       └── Services
├── Http
│   └── API
│       ├── Health
│       └── Version1
│           ├── Auth
│           │   └── Controllers
│           ├── EmailExample
│           │   └── Controllers
│           ├── File
│           │   └── Controllers
│           ├── Notification
│           ├── Permission
│           │   └── Controllers
│           ├── Role
│           │   └── Controllers
│           └── User
│               └── Controllers
├── Immutables
├── Infrastructure
│   ├── Attributes
│   ├── BackgroundHosted
│   ├── Databases
│   ├── Dtos
│   ├── Email
│   ├── Events
│   ├── Exceptions
│   ├── Filters
│   ├── Helpers
│   ├── Integrations
│   │   ├── Http
│   │   └── NATs
│   ├── Jobs
│   ├── Logging
│   ├── Middlewares
│   ├── ModelBinders
│   ├── Queues
│   ├── Regexs
│   ├── Repositories
│   ├── Seeders
│   ├── Shareds
│   └── Subscriptions
├── Log
├── Migrations
├── Models
├── Properties
├── SeedersData
├── Storage
├── bin
│   └── Debug
│       └── net8.0
│           ├── SeedersData
│           ├── cs
│           ├── de
│           ├── es
│           ├── fr
│           ├── it
│           ├── ja
│           ├── ko
│           ├── pl
│           ├── pt-BR
│           ├── ru
│           ├── runtimes
│           │   ├── unix
│           │   │   └── lib
│           │   │       ├── net6.0
│           │   │       ├── netcoreapp2.1
│           │   │       ├── netcoreapp3.0
│           │   │       └── netcoreapp3.1
│           │   ├── win
│           │   │   └── lib
│           │   │       ├── net6.0
│           │   │       ├── net8.0
│           │   │       ├── netcoreapp2.1
│           │   │       ├── netcoreapp3.0
│           │   │       ├── netcoreapp3.1
│           │   │       └── netstandard2.0
│           │   ├── win-arm
│           │   │   └── native
│           │   ├── win-arm64
│           │   │   └── native
│           │   ├── win-x64
│           │   │   └── native
│           │   └── win-x86
│           │       └── native
│           ├── tr
│           ├── zh-Hans
│           └── zh-Hant
├── copilot-prompts
├── dbdocs
├── deploy
│   └── ansible
└── obj
    └── Debug
        └── net8.0
            ├── ref
            ├── refint
            └── staticwebassets

Berikut adalah deskripsi dari masing-masing folder utama:

Commands

Berisi command handler untuk cli command.
Contoh: CreateUserCommand.cs, UpdateUserCommand.cs.

Constants

Menyimpan nilai-nilai konstan yang digunakan dalam aplikasi.
Subfolder:
- Cache → Key untuk Redis.
- CircuitBreaker → Konfigurasi untuk circuit breaker.
- Event → Nama event untuk messaging.
- Logger → Nama kategori log.
- Permission → Role-based permission.
- Storage → Path atau konfigurasi penyimpanan.

Domain

Layer domain berisi core business logic tanpa bergantung pada infrastruktur eksternal.
Dibagi berdasarkan bounded context seperti:
- Auth, File, Logging, Notification, Permission, Role, User.
Setiap submodul memiliki:
- Dtos → Data Transfer Objects.
- Messages → Event atau command message.
- Repositories → Interface untuk database access.
- Services → Business logic.
- Token / Util → Utility function.

Http

Berisi controller API dan dikelompokkan berdasarkan versioning.
Struktur:

pgsql
CopyEdit
/Http
  └── API
      ├── Health
      └── Version1
          ├── Auth
          │   └── Controllers
          ├── EmailExample
          │   └── Controllers
          ├── File
          │   └── Controllers
          ├── Notification
          ├── Permission
          │   └── Controllers
          ├── Role
          │   └── Controllers
          └── User
              └── Controllers

Setiap API memiliki controller dalam folder yang sesuai dengan domainnya.

Immutables

Berisi data yang bersifat immutable (tidak berubah), seperti konfigurasi statis atau daftar konstan yang digunakan di beberapa bagian aplikasi.

Infrastructure

Implementasi teknis yang mendukung aplikasi.
Subfolder:
- Attributes → Custom attributes untuk annotation.
- BackgroundHosted → Background service menggunakan IHostedService.
- Databases → Konfigurasi database dan migration.
- Dtos → DTO umum yang digunakan di seluruh infrastruktur.
- Email → Implementasi email sender.
- Events → Event handler.
- Exceptions → Custom exception.
- Filters → Action filter untuk middleware.
- Helpers → Utility/helper class.
- Integrations:
  - Http → API client.
  - NATS → Message broker client.
- Jobs → Scheduled background job.
- Logging → Logging provider.
- Middlewares → Middleware untuk request pipeline.
- ModelBinders → Custom model binding.
- Queues → Queue system untuk antrian proses.
- Regexs → Regular expressions.
- Repositories → Implementasi repository dari domain.
- Seeders → Data seeder untuk inisialisasi database.
- Shareds → Shared utility class.
- Subscriptions → Event subscription handler.

Log

Menyimpan log aplikasi, bisa berupa file atau konfigurasi logging.

Migrations

Menyimpan migration database Entity Framework Core.

Models

Model untuk Entity Framework Core.

Properties

Berisi konfigurasi proyek seperti launchSettings.json untuk debugging.

SeedersData

Dataset untuk seeding database.

Storage

Penyimpanan file (jika menggunakan sistem file lokal).

bin / obj

Hasil build dari proyek, tidak perlu di-tracking di Git.

copilot-prompts

Prompt atau script untuk AI Copilot.

dbdocs

Dokumentasi database (misal, menggunakan dbdocs.io).

deploy

Folder untuk konfigurasi deployment, misalnya:
- Ansible → Deployment automation script.

Naming Convention

File Name

untuk file name menggunakan PascalCase contoh:

  UserController.cs
  UserService.cs
  UserModel.cs
  UserInterface.cs

Classes / Interface / Enum

untuk class / interface / enum / Constant menggunakan PascalCase contoh:

  public class UserController {}
  public enum UserRoleEnum {}
  public interface IUserService {}

Method and Variable

untuk function public gunakan PascalCase sedangkan untuk selain public bisa menggunakan camelCase dan diusahakan untuk descriptive contoh:

  public async Task<UserResponseDto> GetUserById(Guid id, bool isActive = true, bool throwExceptionIfNotFound = true) {}

untuk variable name gunakan camelCase dan diusahakan untuk descriptive contoh:

  var userActives = users.Select(x => x.isActive).ToList();

C). Logging & Monitoring

Logging & Monitoring sangat penting untuk memastikan aplikasi dapat dipantau dengan baik dan menangani error secara efektif. Berikut adalah struktur yang bisa digunakan:

Best Practice

Gunakan structured logging agar log lebih mudah dianalisis.
Hindari logging data sensitif seperti password, token, atau informasi pribadi.
Gunakan log level dengan benar:
Trace → Debugging mendalam
Debug → Informasi debugging
Information → Event utama aplikasi (misalnya, user login)
Warning → Masalah potensial (misalnya, timeout request)
Error → Kesalahan yang perlu diperbaiki
Critical → Error kritis yang bisa menyebabkan downtime

Contoh

_logger.LogInformation("User {UserId} logged in at {Time}", userId, DateTime.UtcNow);
_logger.LogError(ex, "Failed to process request for {RequestId}", requestId);

Error Monitoring

Gunakan middleware untuk menangkap semua unhandled exceptions secara global.
Pastikan error dicatat di sistem logging dan bisa dikirim ke monitoring tools seperti Sentry, Application Insights, atau ELK Stack.

Security Concern

Jangan pernah logging password, API keys, atau data sensitif lainnya.
Jika menggunakan logging eksternal (seperti Sentry atau ELK), pastikan data yang dikirim sudah dianonimkan.
Gunakan log retention policy agar log tidak terus tumbuh tanpa batas dan membebani storage.

Hindari:

_logger.LogInformation("User logged in with password: {Password}", user.Password);

Sebagai gantinya, gunakan ID atau informasi anonim:

_logger.LogInformation("User {UserId} logged in successfully", user.Id);

D). Error Handling

Best Practice

Error handling yang baik membantu mengurangi bug yang sulit dilacak dan memastikan aplikasi tetap berjalan dengan baik.

Menggunakan `try-catch` dengan Bijak

Gunakan try-catch hanya pada operasi yang rentan gagal, seperti database query, HTTP request, atau file I/O.
Hindari try-catch berlebihan yang bisa menyembunyikan error atau membuat debugging lebih sulit.
Jangan tangkap Exception secara umum tanpa menangani error dengan benar.

BAD PRACTICE (Menangkap semua exception tanpa logging)

try
{
    var data = await _service.GetDataAsync();
}
catch (Exception)
{
    // Tidak melakukan apa-apa, sulit untuk debugging
}

GOOD PRACTICE (Tangani exception dengan logging dan rethrow jika perlu)

try
{
    var data = await _service.GetDataAsync();
}
catch (HttpRequestException ex)
{
    _logger.LogError(ex, "Error fetching data from external API.");
    throw new CustomApiException("Failed to fetch data", ex);
}

Membedakan Exception yang Dilempar (`throw`)

Gunakan exception bawaan yang sesuai seperti ArgumentException, InvalidOperationException, dll.
Gunakan custom exception jika ada kasus spesifik dalam domain aplikasi.
Jangan tangkap dan rethrow Exception secara langsung tanpa menambahkan konteks.

Contoh Custom Exception

public class NotFoundException : Exception
{
    public NotFoundException(string message) : base(message) { }
}

Penggunaan di Service Layer

public async Task<User> GetUserByIdAsync(int id)
{
    var user = await _dbContext.Users.FindAsync(id);
    if (user == null)
    {
        throw new NotFoundException($"User with ID {id} not found.");
    }
    return user;
}

Global Exception Handling dengan Middleware

Gunakan middleware untuk menangani error secara global, sehingga tidak perlu try-catch di setiap controller.
Pastikan response API tetap terstruktur dan user-friendly.

Contoh global exception middleware

public class ExceptionHandlingMiddleware
{
    private readonly RequestDelegate _next;
    private readonly ILogger<ExceptionHandlingMiddleware> _logger;

    public ExceptionHandlingMiddleware(RequestDelegate next, ILogger<ExceptionHandlingMiddleware> logger)
    {
        _next = next;
        _logger = logger;
    }

    public async Task Invoke(HttpContext context)
    {
        try
        {
            await _next(context);
        }
        catch (Exception ex)
        {
            _logger.LogError(ex, "Unhandled exception occurred.");
            context.Response.StatusCode = StatusCodes.Status500InternalServerError;
            await context.Response.WriteAsJsonAsync(new { Message = "An unexpected error occurred" });
        }
    }
}

Pada global exception middleware, response body dan status code juga dapat disesuaikan berdasarkan tipe exception yang terjadi, misalnya seperti berikut:

try
{
    await _next(context);
}
catch(Exeption ex)
{
    HttpStatusCode statusCode;
    string errorMessage;

    switch(error)
    {
        case DataNotFoundException:
            statusCode = HttpStatusCode.NotFound;
            errorMessage = "Data not found";
            break;
        case UnauthorizedAccessException:
            statusCode = HttpStatusCode.Unauthorized;
            errorMessage = "You are not allowed to access this resource";
            break;
        default:
            statusCode = HttpStatusCode.InternalServerError;
            errorMessage = ex.Message;
            _logger.LogError(ex, "Unhandled exception occurred.");
            break;
    }

    context.Response.StatusCode = statusCode;
    await context.Response.WriteAsJsonAsync(new { Message = errorMessage });    
}

Rollback (Database & External Service Cleanup)

Database Transaction Rollback

Jika terjadi error saat melakukan operasi database, pastikan transaksi dibatalkan untuk menghindari data yang tidak konsisten.

Contoh menggunakan DbContextTransaction di Entity Framework Core:

public async Task PlaceOrderAsync(Order order)
{
    using var transaction = await _dbContext.Database.BeginTransactionAsync();
    try
    {
        _dbContext.Orders.Add(order);
        await _dbContext.SaveChangesAsync();

        await _paymentService.ProcessPaymentAsync(order);

        await transaction.CommitAsync();
    }
    catch (Exception ex)
    {
        _logger.LogError(ex, "Error occurred while placing an order. Rolling back transaction.");
        await transaction.RollbackAsync();
        throw;
    }
}

Rollback Data di External Service (Misalnya, Microservice atau API Call)

Jika aplikasi berinteraksi dengan layanan eksternal, perlu strategi untuk rollback atau compensating action jika terjadi kegagalan.

Pendekatan yang bisa digunakan:

Soft Delete atau Status Update
- Jika data sudah dibuat di layanan eksternal, tandai sebagai CANCELLED atau FAILED daripada menghapusnya.
Compensating Transaction (Saga Pattern)
- Untuk microservices, bisa gunakan event-driven architecture untuk membatalkan transaksi yang sudah berjalan.

Contoh: Rollback Order jika pembayaran gagal

public async Task PlaceOrderWithExternalPaymentAsync(Order order)
{
    using var transaction = await _dbContext.Database.BeginTransactionAsync();
    try
    {
        _dbContext.Orders.Add(order);
        await _dbContext.SaveChangesAsync();

        var paymentSuccess = await _paymentService.ProcessPaymentAsync(order);
        if (!paymentSuccess)
        {
            throw new PaymentFailedException("Payment failed.");
        }

        await transaction.CommitAsync();
    }
    catch (PaymentFailedException ex)
    {
        _logger.LogWarning("Payment failed, rolling back order.");
        await transaction.RollbackAsync();
        await _externalOrderService.CancelOrderAsync(order.Id); // Rollback external order
        throw;
    }
    catch (Exception ex)
    {
        _logger.LogError(ex, "Unexpected error while placing order.");
        await transaction.RollbackAsync();
        throw;
    }
}

E). Performance & Scalability

Gunakan Asynchronous Programming (****async/await****) untuk mencegah blocking yang bisa memperlambat aplikasi.
Hindari Query Berulang ke Database dalam loop, gunakan Include() atau Batch Query.
Gunakan Caching untuk mengurangi beban database atau API eksternal.
Optimalkan I/O Bound Work seperti file handling, database query, dan network request.
Gunakan Connection Pooling untuk meningkatkan efisiensi akses database dan service eksternal.
Gunakan Streaming daripada Memuat Semua Data ke Memory jika menangani data besar.

3rd Party Network Request

Ketika berinteraksi dengan API eksternal, optimasi perlu dilakukan untuk mengurangi latensi dan meningkatkan efisiensi.

Gunakan `HttpClient` dengan `HttpClientFactory`

Jangan buat new HttpClient() secara langsung di setiap request, karena akan menyebabkan masalah koneksi (socket exhaustion).
Gunakan IHttpClientFactory untuk mengelola HttpClient dengan lebih baik.

BAD PRACTICE (Membuat HttpClient secara langsung)

public async Task<string> GetExternalDataAsync()
{
    using var client = new HttpClient();
    return await client.GetStringAsync("https://api.example.com/data");
}

GOOD PRACTICE (Menggunakan HttpClientFactory****)

public class ExternalService
{
    private readonly HttpClient _httpClient;

    public ExternalService(HttpClient httpClient)
    {
        _httpClient = httpClient;
    }

    public async Task<string> GetExternalDataAsync()
    {
        return await _httpClient.GetStringAsync("https://api.example.com/data");
    }
}

Batasi dan Optimalkan Request

Gunakan Retry & Circuit Breaker dengan Polly untuk menangani request yang gagal.
Gunakan Rate Limiting agar tidak membebani API eksternal.

F). Database & Query Optimization

Database sering menjadi bottleneck dalam aplikasi, sehingga perlu dioptimalkan.

Database Efficiency

Gunakan Indexing & Optimasi Query

Pastikan tabel memiliki indeks pada kolom yang sering digunakan dalam WHERE, JOIN, dan ORDER BY.
Gunakan AsNoTracking() jika hanya membaca data tanpa perlu tracking perubahan.

BAD PRACTICE (Query lambat dan tidak optimal)

var users = await _dbContext.Users.Where(u => u.IsActive).ToListAsync();

GOOD PRACTICE (Menggunakan AsNoTracking() dan Indexing)

var users = await _dbContext.Users.AsNoTracking().Where(u => u.IsActive).ToListAsync();

Gunakan Bulk Insert dan Batch Update

Jangan lakukan insert atau update dalam loop satu per satu, gunakan EF Core Bulk Operations atau Batch Update.

BAD PRACTICE (Insert satu per satu, lambat untuk data besar)

foreach (var user in users)
{
    _dbContext.Users.Add(user);
}
await _dbContext.SaveChangesAsync();

GOOD PRACTICE (Gunakan Bulk Insert atau Batch Update)

await _dbContext.Users.AddRangeAsync(users);
await _dbContext.SaveChangesAsync();

Connection Pooling untuk Database

Gunakan connection pooling agar koneksi ke database lebih efisien dan tidak boros resource.

G). Dependency Management

Dependency Management sangat penting untuk memastikan aplikasi tetap ringan, aman, dan mudah dikelola. Beberapa prinsip utama yang harus diikuti:

Gunakan Dependency Injection (DI) untuk menghindari tight coupling.
Pilih library eksternal yang aktif dikembangkan dan memiliki dukungan komunitas.
Gunakan versi library yang stabil, hindari menggunakan versi preview kecuali benar-benar diperlukan.
Periksa lisensi library sebelum digunakan di proyek komersial.
Gunakan paket NuGet resmi dan hindari dependensi yang tidak diperlukan.

3rd Party Library

.NET memiliki ekosistem NuGet yang luas. Berikut best practice untuk mengelola dependensi eksternal:

Gunakan `PackageReference` untuk Dependency Management

.csproj harus menggunakan PackageReference, bukan packages.config.
Pastikan dependensi yang tidak digunakan dihapus dari proyek.

Contoh dalam .csproj****:

<ItemGroup>
    <PackageReference Include="Newtonsoft.Json" Version="13.0.3" />
    <PackageReference Include="Serilog" Version="3.0.1" />
</ItemGroup>

Periksa semua dependensi yang digunakan dengan perintah:

dotnet list package

Hindari Menggunakan Versi yang Terlalu Spesifik

Hindari menggunakan versi fixed (Version="1.0.0"), gunakan >= jika memungkinkan.
Misalnya, gunakan Version="1.0.*" agar kompatibel dengan minor updates.

Perbarui Dependensi secara Berkala

Pastikan library selalu diperbarui untuk mendapatkan fitur terbaru dan patch keamanan.

Periksa update dependensi:

dotnet list package --outdated

Perbarui semua package ke versi terbaru yang kompatibel:

dotnet outdated --upgrade

H). Configuration Management

Configuration Management adalah aspek penting dalam pengembangan aplikasi .NET yang memastikan pengaturan sistem dapat dikelola dengan fleksibel, aman, dan mudah disesuaikan dengan berbagai environment (Development, Staging, Production). Dengan manajemen konfigurasi yang baik, aplikasi dapat dikonfigurasi tanpa perlu mengubah kode, mempermudah deployment, serta meningkatkan keamanan dengan menjaga informasi sensitif tetap terlindungi.

Struktur `appsettings.json`

Contoh struktur appsettings.json yang baik:

{
  "Logging": {
    "LogLevel": {
      "Default": "Information",
      "Microsoft": "Warning",
      "System": "Error"
    }
  },
  "ConnectionStrings": {
    "DefaultConnection": "Server=myserver;Database=mydb;User Id=myuser;Password=mypassword;"
  },
  "Redis": {
    "Host": "localhost",
    "Port": 6379
  },
  "ExternalService": {
    "BaseUrl": "https://api.example.com",
    "ApiKey": "your-api-key"
  }
}

Menggunakan Environment-Specific Configuration

.NET secara otomatis membaca file konfigurasi berdasarkan environment.

Tambahkan appsettings.{ENVIRONMENT}.json
- appsettings.Development.json
- appsettings.Production.json
Pastikan file tambahan dimuat di Program.cs

var builder = WebApplication.CreateBuilder(args);
builder.Configuration
    .SetBasePath(Directory.GetCurrentDirectory())
    .AddJsonFile("appsettings.json", optional: false, reloadOnChange: true)
    .AddJsonFile($"appsettings.{builder.Environment.EnvironmentName}.json", optional: true)
    .AddEnvironmentVariables();

Membaca Konfigurasi Menggunakan `IConfiguration`

Untuk membaca konfigurasi langsung dari appsettings.json:

public class MyService
{
    private readonly IConfiguration _configuration;

    public MyService(IConfiguration configuration)
    {
        _configuration = configuration;
    }

    public string GetApiUrl()
    {
        return _configuration["ExternalService:BaseUrl"];
        // atau
        return _configuration.GetValue<string>("ExternalService:BaseUrl");
    }
}

Panduan Pemrograman .NET

A). Development Environment

System Requirements

Tools & IDE

Local Development Preparation

Development Best Practices

B). Project Structure & Architecture

Project Structure & Anatomy

Naming Convention

C). Logging & Monitoring

Best Practice

Error Monitoring

Security Concern

D). Error Handling

Best Practice

Menggunakan try-catch dengan Bijak

Membedakan Exception yang Dilempar (****throw****)

Global Exception Handling dengan Middleware

Rollback (Database & External Service Cleanup)

Database Transaction Rollback

Rollback Data di External Service (Misalnya, Microservice atau API Call)

E). Performance & Scalability

3rd Party Network Request

Gunakan HttpClient dengan HttpClientFactory

Batasi dan Optimalkan Request

F). Database & Query Optimization

Database Efficiency

Gunakan Indexing & Optimasi Query

Gunakan Bulk Insert dan Batch Update

Connection Pooling untuk Database

G). Dependency Management

3rd Party Library

Gunakan PackageReference untuk Dependency Management

Periksa semua dependensi yang digunakan dengan perintah:

Hindari Menggunakan Versi yang Terlalu Spesifik

Perbarui Dependensi secara Berkala

H). Configuration Management

Struktur appsettings.json

Menggunakan Environment-Specific Configuration

Membaca Konfigurasi Menggunakan IConfiguration

Menggunakan `try-catch` dengan Bijak

Membedakan Exception yang Dilempar (`throw`)

Gunakan `HttpClient` dengan `HttpClientFactory`

Gunakan `PackageReference` untuk Dependency Management

Struktur `appsettings.json`

Membaca Konfigurasi Menggunakan `IConfiguration`